Selamat pagi lelakiku.
Hari ini mungkin aktifitasmu pun seperti
biasanya. Ngantor, istirahat, lalu menghabiskan waktu bermain dengan cucu
tersayangmu.
Banyak yang sering menanyakan mengapa aku
begitu mencintaimu. Ah, mereka hanya melihat dengan kasat mata lalu kemudian
membuat pendapatnya sendiri. Egois bukan? Tapi, mari kita biarkan saja mereka
melakukan itu. Toh, aku memang senantiasa selalu dan sangat mencintaimu.
Lelakiku,
Seingatku, dalam perjalanan hidupku kau hanya
kecewa padaku sekali. Iya, hanya sekali - seingatku, dan semoga itu saja - .
Aku berharap sekarang ini, kau sudah cukup
bahagia –meski seharusnya jangan seperti itu—melihatku berdiri di “sepatuku”
sekarang. Aku ingat betul, suatu ketika saat kau menantangku untuk
mengalahkanmu. Sayangnya, pertandingan itu sekarang (mungkin) tak lagi
seimbang. Kita bermain di zona yang berbeda sekarang. Kalau kita melihat di satu
sisi yang paling penting, tentu saja aku sudah bisa mengklaim diriku sudah
menang. Tapi, sebaiknya jangan. Aku tidak ingin berpuas diri. Aku masih ingin
mengalahkanmu dari segala sisi, seperti yang kau inginkan.
Lelakiku, sudah cukup panjang perjalanan kita.
Sudah 23 tahun pula kita merayakan hari jadi
bersama. Selalu special yaa? Kita selalu menua bersama. Aku masih punya hutang
banyak padamu. Masih punya banyak hal yang harusnya kulakukan namun sekarang masih
belum bisa kulakukakan untukmu. Ahhh, waktu berjalan terlalu cepat rupanya. Semoga
saja tahun depan dihari ulang tahun kita, aku bisa memberikan kado yang selama
ini kau impikan.
Lelakiku,
Aku ingin mengabarkan padamu kalau ada seorang
lelaki pula yang membersamaiku. Aku tidak ingin membandingkannya denganmu,
karena jelas kaulah pemenangnya. Aku hanya ingin mengatakan, semoga pilihanku
ini tak mengecewakanmu. Apapun keputusanku kelak semoga tak pernah lagi
mengecewakanmu. Aku ingin sepenuhnya mendapat ijin darimu dan aku ingin kita –aku,kamu
dan dia—akan berjalan bersama, bercengkrama bersama seraya membunuh waktu. Lelaki
itu sudah kau kenal bukan? Tentu saja kau sudah tahu tentangnya. Kau jago
membaca seseorang, kan? Kuharap, dimatamu dia seperti yang aku lihat.
lelakiku,
sepanjang apapun tulisan ini, tidak akan pernah
mampu memuat rasa bahagiaku karenamu. Aku selalu bersyukur karena menjadi bagian
darimu. Selalu berterima kasih karena aku masih memilikimu yang selalu
mengkhawatirkanku kapan saja. Heheehehe.
Selamat bekerja lelakiku, mari kita membunuh
waktu bersama sesering mungkin.