Rabu, 12 Agustus 2015

Alasan syukur #bahagia2


Selamat pagi lelakiku.

Hari ini mungkin aktifitasmu pun seperti biasanya. Ngantor, istirahat, lalu menghabiskan waktu bermain dengan cucu tersayangmu.

Banyak yang sering menanyakan mengapa aku begitu mencintaimu. Ah, mereka hanya melihat dengan kasat mata lalu kemudian membuat pendapatnya sendiri. Egois bukan? Tapi, mari kita biarkan saja mereka melakukan itu. Toh, aku memang senantiasa selalu dan sangat mencintaimu.

Lelakiku,
Seingatku, dalam perjalanan hidupku kau hanya kecewa padaku sekali. Iya, hanya sekali - seingatku, dan semoga itu saja - .
Aku berharap sekarang ini, kau sudah cukup bahagia –meski seharusnya jangan seperti itu—melihatku berdiri di “sepatuku” sekarang. Aku ingat betul, suatu ketika saat kau menantangku untuk mengalahkanmu. Sayangnya, pertandingan itu sekarang (mungkin) tak lagi seimbang. Kita bermain di zona yang berbeda sekarang. Kalau kita melihat di satu sisi yang paling penting, tentu saja aku sudah bisa mengklaim diriku sudah menang. Tapi, sebaiknya jangan. Aku tidak ingin berpuas diri. Aku masih ingin mengalahkanmu dari segala sisi, seperti yang kau inginkan.  

Lelakiku, sudah cukup panjang perjalanan kita.
Sudah 23 tahun pula kita merayakan hari jadi bersama. Selalu special yaa? Kita selalu menua bersama. Aku masih punya hutang banyak padamu. Masih punya banyak hal yang harusnya kulakukan namun sekarang masih belum bisa kulakukakan untukmu. Ahhh, waktu berjalan terlalu cepat rupanya. Semoga saja tahun depan dihari ulang tahun kita, aku bisa memberikan kado yang selama ini kau impikan.

Lelakiku,
Aku ingin mengabarkan padamu kalau ada seorang lelaki pula yang membersamaiku. Aku tidak ingin membandingkannya denganmu, karena jelas kaulah pemenangnya. Aku hanya ingin mengatakan, semoga pilihanku ini tak mengecewakanmu. Apapun keputusanku kelak semoga tak pernah lagi mengecewakanmu. Aku ingin sepenuhnya mendapat ijin darimu dan aku ingin kita –aku,kamu dan dia—akan berjalan bersama, bercengkrama bersama seraya membunuh waktu. Lelaki itu sudah kau kenal bukan? Tentu saja kau sudah tahu tentangnya. Kau jago membaca seseorang, kan? Kuharap, dimatamu dia seperti yang aku lihat.

lelakiku,
sepanjang apapun tulisan ini, tidak akan pernah mampu memuat rasa bahagiaku karenamu. Aku selalu bersyukur karena menjadi bagian darimu. Selalu berterima kasih karena aku masih memilikimu yang selalu mengkhawatirkanku kapan saja. Heheehehe.


Selamat bekerja lelakiku, mari kita membunuh waktu bersama sesering mungkin. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar