Selasa 25 Juni
beberapa minggu lalu (bisa jadi) salah satu hari yang special buat saya selama
bergaul dengan “absurd-er” SIGI Makassar. Setelah sempat vakum beberapa minggu
karena kesibukan kuliah, akhirnya pada hari itu dengan info yang dadakan, saya memutuskan
untuk datang dan bertemu dengan teman-teman Sahabat Indonesia Berbagi Mks.
Pukul 17.00,
saya berangkat dengan beberapa ke khawatiran. Khawatir dengan macet yang parah
di sekitar Adipura dan juga sedikit khawatir akan bertemu dengan SIGiers. Mereka
bukanlah orang baru dalam lembaran saya. Tapi, karena vakumnya saya beberapa
waktu yang lalu membuat saya sedikit merasa awkward bertemu mereka. Hal yang
sering terjadi jika saya baru bertemu dengan seseorang lagi, meskipun kami
sangat akrab.
Sekitar pukul
17.30, saya sudah berada di kastil. Beruntung sekali, saya tidak terjebak macet
parah. Melihat tidak ada tanda-tanda SIGiers dilantai 1, sayapun segera
menghubungi Kak Adry. Sigiers yang menyuruh saya datang untuk menghadiri rapat
hari itu. Tak berselang lama, kak Adrypun turun dan membuka pagar untuk saya
dan kak Kiky, yang juga baru saja tiba. Dan seperti biasa, kak Kiky melemparkan
beberapa joke tentang saya dan Kak Adry. Yah, bukan Kak Kiky kalau tidak
menggoda saya dengan Kak Adry. Hahaha. Dalam hati, saya bersyukur karena Kak
Kiky sedikit mencairkan suasana awkward saya.
“Senang
melihatmu, Little sist” tegur kak Kiky setelah kami berdua memarkirkan motor.
Aku tersenyum membalas teguran kak Kiky. Kami bertigapun segera naik menuju
lantai 3. Saya membuka pintu kastil dengan degup jantung yang tak beraturan.
Melangkah masuk dan masih dengan awkward tingkat dewa. Tapi, semuanya seketika
hilang ketika hampir semua SIGIers menyapa dengan ramah plus senyum. “Eh,, ada
Ratih, darimana?” sapaan pertama hampir semua SIGIers ketika melihatku. Sapaan
yang biasa, namun menurutku special. Beberapa SIGiers yang mengatakan kalau
senang melihat saya datang, membuat semua ke khawatiran saya hilang entah
kemana.
Terus terang
saja, dulu saya pernah berfikir tentang posisi saya dimata mereka. Pertanyaan
tentang Mungkinkah saya menggenapkan? Ataukah saya mengganjilkan? Adakah diantara
mereka yang menginginkan saya untuk hadir? Selalu berputar dikepala saya. Namun, setelah
melihat apa yang terjadi hari itu, saya sangat bersyukur karena sepertinya saya
menggenapkan mereka. Apalagi ditambah dengan wall Kak Fathe’ (salah satu
Sigiers yang sudah sangat lama saya kenal) ke Facebook saya yang berisi pesan
ingin bertemu. Beberapa komentar SIGIers pada wall itu juga cukup membuat saya
yakin kalau masih ada orang yang senang dan ingin bertemu dengan saya. :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar