Selasa, 14 Januari 2014

Tahun Depan



“Mau kemana?” tanyamu.
“Beli air disana” jawabku.
“Bentar lagi aku sudah harus masuk. Duduk disini saja dulu” katamu pelan meminta.
Aku duduk disampingmu. Menatap lurus ke depan. Menyembunyikan kesedihanku karena harus kehilanganmu sebentar lagi.
“Berangkat ke australinya kapan?” Tanyaku
“Besok siang Insya Allah” jawabmu.
“Tahun depan kamu kayak gimana yah? Bisa makin tinggi ga?”
“Ya gaa mungkin laah.. Batasan tumbuh cewek kan sampai 20 tahun. Aku udah 21, Der” “Hahahaa.. oh iyya lupa. Kamu kan udah tua” jawabmu sambil tertawa.
“Sudah jam 1. Aku masuk yaa. Kamu pulang hati-hati. Nanti sampai soetta, aku telpon” katamu.
“Hati-hati di tempat orang. Jangan lalai lagi salatnya. Jangan lupa kabari aku”
“Siaaappp” katamu sambil melemparkan senyum.
Ahh.. senyum itu. Senyum yang khas darimu. Senyum yang mampu membuatku banyak bersyukur ketika melihatnya. Ahhh.. kamu.. senyummu.semoga bisa kembali kutemui di tahun depan. 
“Bye..”



#BelajarFlashFiction

1 komentar:

  1. bukan flash fiction (menurutku) tapi,, nulis terus saja lah.. :-D

    BalasHapus