Aku
memasuki tempat itu. Tempat yang memiliki segudang cerita tentang
pertumbuhanku. Tempatku belajar akan arti hidup dan kehidupan. Tempat yang
mengajarkanku makna keluarga. Dan tempat itu adalah rumahku.
Rumah..
3 tahun yang lalu hanya kujadikan sebagai tempat menghabiskan malam minggu.
Tempat favoritku menonton pertandingan sepak bola di malam minggu. Tempat yang
menyediakan sejumlah alat untuk mencuci motor kesayanganku, Barny. Tempat yang
selalu kurindukan disaat jenuhnya tugas sudah meracuniku. Tempat yang membuatku
belajar akan siapa aku sebenarnya.
Rumah..
3 tahun yang lalu masih setia dengan personil lengkapnya. Aku dan keempat
saudaraku, serta kedua orang tuaku. Tempat kami saling bertukar cerita.
Bertukar ide. Bertukar candaan. Bertukar kesedihan. Dan tempat yang mengajarkan
kami akan arti sebuah keluarga dan bagaimana menjaganya.
Rumah..
3 tahun yang lalu dengan personil lengkapnya dihari minggu selalu punya cerita.
Selalu punya “jiwa”. Tempat yang selalu menawarkan kenyamanan untuk hati yang
tengah bermasalah. Tempat yang selalu menyambut dengan sejumlah canda tawa
setiap orang yang datang.
Rumah..
3 tahun yang lalu.. Yaaa.. 3 tahun yang lalu. Masih jelas teringat dalam
ingatanku bagaimana tempat itu masih menjadi tempat ternyaman bagiku. Masih
menjadi tempat paling kurindukan. Tempat yang masih memberikan kebutuhan akan
haus “ketenangan” jiwa.
3
tahun yang lalu.. Saat personilnya masih lengkap dan belum sesibuk sekarang.
Rumah menjadi tempat paling kudambakan. Rumah masih setia menjadi alasan
untukku kabur dari hiruk-pikuk kota Makassar.
3
tahun yang lalu. Yaa.. 3 tahun yang lalu. Dan aku merindukan itu semua.
Rumah
sekarang tak lagi memiliki “jiwa” seperti dulu. Sekarang, Ia pincang tanpa
sejumlah personil tetapnya. Kesibukan personil tetapnya membuat tempat ini
bukan lagi satu tempat yang menyediakan canda tawa dan senyuman. Sekarang, ia
hanya sebatas tempat persinggahan. Bahkan di hari minggupun, tempat ini
tak lagi memiliki “jiwa”nya secara sempurna seperti dulu.
Aaahh,,
sebuah perubahan yang sangat menyayat hati. Mengetahui bahwa kita tidak lagi
bisa berkumpul dan bercanda ria meski itu di hari minggu. Tidak lagi
mampu berkumpul bersama diwaktu bersamaan karena jarak dan kesibukan yang
memisahkan kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar