Selasa, 08 April 2014

Menunggu ataukah menanti?



Maukah kau menantiku?
Tentu saja. Jika kau berjanji untuk pulang. Aku akan menanti.
Maukah kau menungguku?
Tentu saja. Jika kau berjanji akan datang menemuiku. Pasti aku akan menunggu.
Maukah kau kembali bersamaku?
Tentu saja. Jika kau berjanji akan pulang dan Dia belum juga datang untuk menepati janjinya menemuiku.
Maukah kau berjalan bersamaku?
Tentu saja. Jika kau berjanji akan datang menemuiku dan menjalin ikatan denganku.
Bisakah aku kembali dalam hidupmu?
Ya. Tentu saja. Jika Dia tidak menepati janjinya, aku pasti akan kembali bersamamu.
Bisakah aku menggantikannya?
Ya. Tentu saja. Jika Ia tak kunjung pulang. Apalagi yang harus kuharapkan?
Maukah kau menepati janjimu?
Tentu saja. Jika Dia belum datang, sedang kau sudah pulang. Maka aku pasti akan menepati janjiku.
Bisa kau melupakannya?
Bisa. Asalkan kau datang dan menjanjikan sebuah kepastian.

Hingga detik ini aku tidak tahu pada siapa aku harus menepati janji. Kau yang berjanji pulangkah? Atau Dia yang juga sedang berusaha berjanji untuk datang.
Dan pada akhirnya, ini semua tentang waktu. Kepada siapa hati akan memilih, biarkan waktu yang akan menjawabnya. Tetaplah memperbaiki diri, dan aku disini juga akan selalu menyiapkan diriku untuk menjadi sepantasnya untukmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar