Pagi tadi, saya mengikuti briefing
Kelas Inspirasi untuk Kab. Takalar –kampung saya- dan Kab. Gowa yang diadakan
di sebuah Aula milik sebuah sekolah dasar (SD). Saya berangkat dari rumah
menuju TKP pukul 07.30 WITA, dan tiba dilokasi pada pukul 07.50 WITA. Begitu tiba
di TKP, tak seorangpun baik panitia maupun relawan yang tampak. Hanya beberapa
orang anak SD dan Guru yang sedang membersihkan halaman aula dan sekitarnya. Tentu
saja melihat hal ini, saya merasa aneh. Diundangan yang saya terima melalui
email tertulis jelas, Briefing KI pada
hari Sabtu, 1 Maret 2014, pukul 08.00 – 12.00 WITA. Jika benar acaranya pukul
08.00, tentu saja 10 menit sebelum acara, panitia sudah harus berada dilokasi. Tak menunggu lama, Sayapun
segera menghubungi seorang teman yang merupakan panitia KI untuk Kab. Gowa.
Teman tersebut sedikit kaget ketika saya mengatakan sudah berada di TKP dan tak
satupun panitia saya temui. Melalui whats app, Teman saya mengatakan bahwa sebenarnya open
registrasi pukul 08.30 WITA. Membaca whats app nya saya tergelitik. Hadduh,,
saya kena jebakan. Jebakan memajukan waktu untuk menghindari telatnya
sebuah acara. Hahahaha..
Alhasil, saya
akhirnya menunggu sekitar 10 menit sampai teman saya dan beberapa panitia
lainnya muncul. Sambil menata absensi, teman saya menjelaskan untuk Kab. Gowa telah dikonfirmasikan
bahwa open registrasi pada pukul 08.30-09.00 WITA dan mengatakan tidak tahu tentang Kab. Takalar apakah dikonfirmasikan ulang atau tidak. Sayapun menanggapi dengan mengatakan
bahwa saya tidak menerima sms konfirmasi perubahan waktu baik itu melalui email
ataupun sms, sehingga saya datang sebelum pukul 08.00 WITA untuk menghindari telat–Hahahaha.
Sambil duduk menunggu relawan lainnya
datang, saya tergelitik dengan kejadian yang baru saja saya alami itu. “Jebakan”
jam yang sering dilakukan oleh teman-teman komunitas saya untuk menghindari
teman-teman untuk telat ternyata menimpa saya yang kebetulan on time. Jebakan jam
yang sudah hampir menjadi sebuah hal yang biasa bagi sebagian orang. Memajukan beberapa
menit atau bahkan beberapa jam guna meng-on time-kan teman yang hobinya ngaret.
Sebuah hal (yang akan menjadi) biasa tapi punya dampak yang sedikit kurang baik
bagi orang yang on time. Waktu kita yang sangat berharga harus dikorbankan hanya untuk menunggu.
“Lebih baik menunggu sepuluh tahun daripada harus telat 10
menit” – Prinsip Citizen Jepang.
ini pasti efek ga saya telpon lagi,jadi agak kacau penglihatanya
BalasHapushahahahaha