Beberapa minggu yang lalu, aku dengan sengaja
meminjam hp milik Ba’ba (ayah) ku. Tujuanku meminjam hp tersebut yaitu untuk
menemaniku untuk survey lokasi penelitianku. Jika ditanya apa hubungannya? Maka
jawabannya adalah, aku membutuhkan titik pasti lokasi penelitianku. Berhubung
hp milik ba’baku adalah smartphone, jadi itulah yang kupinjam untuk kugunakan.
Kurang dari seminggu aku menggunakan hp tersebut, muncul berbagai macam
tanggapan. Ada yang mengatakan kalau hp tersebut lebih cocok untuk Bapak-bapak
dan adapula yang mengagumi hp tersebut. Reaksi paling keras muncul dari seorang
teman lamaku. Teman satu-satunya yang mengetahui bahwa aku sangat menyukai ARC
S milik ba’baku. Dia bahkan secara khusus memintaku untuk tidak lagi
menggunakannya. Sejak awal dialah orang yang selalu mengingatkanku kalau ARC S
sama sekali bukan hp yang cocok denganku. Meski berapa kalipun kutanyakan
alasannya, dia tidak pernah sama sekali mau mengatakannya. Namun, setelah 2
hari kugunakan, akhirnya aku tau betul alasan mengapa dia memintaku untuk tidak
menggunakannya. ARC S secara keseluruhan memang sempurna. Speknya sangat
menjanjikan. Untuk kelas Android menurutku ARC S adalah android yang sempurna. Namun,
dibalik kesempurnaannya, untuk ukuran seseorang sepertiku ARC S bisa dibilang sangat
“Mewah”. Selain itu, ukuran ARC S yang sangat panjang dan lebar semakin
membuatnya begitu “Wah”. Sangat tidak sesuai dengan ukuranku. Hal inilah yang
membuat temanku tersebut melarang aku menggunakan hp tersebut. Hal yang baru
bisa kusadari setelah menggunakannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar