Lama tak meracau disini..
Kali ini saya hanya akan meracau tentang Kematian.
Kali ini saya hanya akan meracau tentang Kematian.
Beberapa
hari yang lalu saat tengah berjalan-jalan di FB, sebuah status dari seorang
teman yang sudah saya anggap abang sendiri berada diurutan teratas. Isi status
tersebut kurang lebih menyiratkan bahwa beliau sedang bersedih karena baru saja
ditinggal untuk selamanya oleh salah seorang temannya di Malang. Dari status
serta catatan Fbnya, saya dapat merasakan betapa sangat kehilangannya beliau
ditinggalkan dan dari catatan tersebut pula saya mengetahui bahwa Almarhum
adalah orang baik.
Dimalam harinya
sebelum salat Isya, Kakak lelaki kedua saya mengabarkan kalau salah seorang
teman SMP saya meninggal dikarenakan sakit yang sudah 3 bulan dideritanya. Dihari
sebelumnya, saya juga mendapatkan kabar bahwa tetangga depan rumah tante saya
di Kab. Bantaeng meninggal. Tetangga tersebut adalah ayah dari salah seorang
teman bermain masa kecil jika sedang berlibur.
Dari beberapa
kabar tersebut, saya kembali mengingat betapa kematian sangat dekat dengan
kita. Tidak peduli tua ataupun muda. Tidak peduli siap atau tidak.
Sayapun kemudian
bertanya pada diri sendiri. Jika esok hari saya wafat, adakah seseorang yang
mau menuliskan sebuah cerita baik tentang saya, seperti yang dilakukan seorang
teman saya tadi. Atau, adakah yang bersedia menuliskan status FB, BBM, atau
tweet akan betapa sedihnya Ia ketika saya tinggalkan untuk selamanya. Banyakkah
yang akan mendoakan saya kelak jika telah wafat? Apakah separuh dari orang yang
saya kenal bersedia untuk datang melayat ke rumah? Bersediakah mereka
mengirimkan Alfatihah untukku? Bersediakah mereka mensolatkanku? Akan dikenang
apa aku saat wafat nanti? Sebagai orang baikkah? Atau sebaliknya? Akankah malaikat
Israil tersenyum ketika menemuiku?
Setumpuk pertanyaan
itu terus berputar dikepalaku dan membuatku semakin takut. Bukan takut akan
wafat –karena hal itu tidak akan mungkin siapapun dapat hindari- melainkan
sangat takut akan dikenang seperti apa saat sudah tiada nanti.
Pada nikmat
sehat dan umur yang masih Ia berikan, saya berharap masih bisa menjadi
sebaik-baik makhluk. Semoga saya dan teman-teman dijadikannya sebagai makhluk yang bermanfaat
bagi sesama. Sehingga saat wafat nanti akan dikenang sebagai manusia yang baik
lagi bermanfaat. Dan semoga ALLAH meridhoi kita semua wafat dalam keadaan
khusnul khatimah. Amin Ya Rabbal Alamin.