Judul : Let’s Change!
Author : Prof. Rhenald Kasali
Halaman :
278 halaman
Penerbit :
Buku Kompas, February 2014
Lets Change, sebuah buku yang berisikan kumpulan
tulisan Prof. Rhenald yang mengisi surat kabar Harian Kompas. Buku ini
menceritakan bagaimana sebuah perubahan selalu mungkin terjadi. Bagi saya, buku
ini adalah komposisi lengkap. Tidak hanya membahas perubahan dari segi
manajerial, Prof. Rhenald mengulas kasus-kasus yang memungkinkan perubahan
terjadi dari segala sisi. Ekonomi, politik, pariwisata, pendidikan, sosial masyarakat,
dan leadership.
Bagi saya, bagian paling menarik dalam buku ini adalah
bahasan soal pendidikan. Prof. Rhenald sukses membahas masalah-masalah
pendidikan di tahun 2009-2013 namun masih relevan dengan kondisi saat ini. Membaca
bagian ini, saya berkaca bagaimana pola pendidikan saat ini yang masih saja
menjadikan “status juara” sebagai sebuah tujuan. Prof. Rhenald membuka mata
saya dengan menjelaskan bahwa pendidikan seorang anak tidak hanya diperoleh
dari sekolah saja, lebih dari itu keterlibatan orang tua dan lingkunganlah yang
akan mencetak anak-anak yang hebat. Di bagian ini, Prof. Rhenald juga
mengkritisi soal raport anak-anak sekolah yang tidak memberikan penjelasan
kebutuhan sang anak sehingga orang tua pun mengalami kebingungan dalam
menentukan arah mendidik anaknya.
Selain bagian pendidikan, saya juga menyukai bagian
Sosial Masyarakat yang dibahas melalui beberapa contoh kasus oleh Prof.
Rhenald. Meskipun beberapa tulisan tersebut ditulis pada tahun 2006-2013, tapi
contoh kasus yang ada masih cukup relevan dengan kondisi saat ini. Pada bagian
ini dibahas contoh-contoh kasus masyarakat yang konsumtif yang lebih
mementingkan berutang hanya karena faktor gengsi atau mengejar prestise. Tanpa disadari
hal inilah yang menjadi pintu awal terjadinya korupsi, kolusi, nepotisme dan
kriminalitas.
Pada akhir bagian ini, Prof. Rhenald memberikan contoh
bagaimana sosok Bung Hatta yang sederhana sehingga membuat orang di sekitarnya
kala itu segan untuk menampakkan kekayaannya. Contoh yang diangkat oleh Prof.
Rhenald ini mengingatkan saya pada sebuah cerita Manager saya tentang salah
satu General Manager (GM) di kantor kami. Ketika beliau menjabat sebagai GM Induk
kami, handphone (hp) beliau hanya Blackberry seri jadul. Padahal saat itu, seri
iPhone 8 dan Samsung Note sudah marak dipasaran. Saya pun dalam kesempatan bertemu beliau dan
melihat hpnya saat itu sering bergumam, “sekelas GM kok hapenya jadul”. Suatu ketika
ada seorang pegawai yang bercanda mempromosikan iPhone 8 dan Macbook kepada
beliau. Pegawai ini kemudian menanyakan apakah Pak GM ada niatan untuk mengganti
gadgetnya ke seri terbaru saat itu. Jawaban beliau kala itu mengagetkan
orang-orang. Beliau menjawab “Sekelas GM itu adalah role model. Kalau GM-nya menggunakan
Macbook dan iPhone, pasti pegawai di bawahnya juga akan berlomba menggunakan
barang yang sama. Saya tidak ingin bawahan saya merasa perlu mengimbangi
atasannya”. Jawaban yang didasari sifat kerendahhatian. Cerita tersebut tersebar
di seluruh unit kantor kami dan membuat malu para manager unit yang tanpa segan
memamerkan gadget keluaran terbarunya.
Selamat membaca :)