“Ratih, falling in love sama siapakah?”
“Ciee,
Yang jerawat jatuh cinta?”
“Deh,
senyum-senyum terus. Pikirkan siapa?”
Hampir
semua orang yang mengenal saya, melontarkan pertanyaan ataupun pernyataan yang
sama yang sebenarnya membuat saya heran. Dari sisi mana mereka sampai menarik
kesimpulan sejauh itu. Seperti apa saya saat ini, yang membuat mereka sampai pada
titik kalimat seperti itu.
Sampai
detik ini saya masih belum mampu mengkalkulasi semua anggapan-anggapan diatas.
Sisi mana dalam diri saya yang berubah? Apa karena akhir-akhir ini saya sering
tertawa? Ataukah karena seringnya saya melupakan sesuatu yang umum untuk
diingat? Ataukah karena mulai akrabnya saya dengan beberapa orang teman lawan
jenis?
Saya terus-terusan
bertanya kepada diri sendiri. Apa yang sebenarnya membuat mereka sampai
berpikiran sejauh itu. Toh, saya bukan tipe orang yang menyembunyikan
kebahagiaan. Jika, saat ini saya sedang “bersama” seseorang, sudah tentulah
akan saya perkenalkan kepada kalian yang merupakan teman saya.
Saat ini,
saya hanya mampu menjawab atau mungkin lebih tepatnya memberikan pernyataan
kalau saya tidak sedang Jatuh Cinta atau
Falling in love. Jujur saja, saat
ini saya sedang berdamai dengan diri saya sendiri. Saya sedang mencoba untuk
lebih jauh mengenal diri saya sendiri. Saya sedang berusaha mencari tahu,
kemana selanjutnya kaki ini harus dilangkahkan? Saya saat ini kosong, bimbang,
dan tidak tahu kemana tujuan. Semua arah
bisa jadi tujuan. Tapi, tidak semua arah merupakan Jalan yang tepat.
Hal
inilah yang saat ini sedang saya alami yang dengan sekuat tenaga dan pemikiran
saya berusaha untuk mendapatkan jawabannya. Bersembunyi dibalik senyuman dan
tertawa mungkin lebih tepat untuk saya, dibanding dengan mengatakan kalau saya
saat ini sedang falling in love.
Karena dengan tertawa saya bisa sejenak melupakan
masalah ini.
Karena dengan tertawa saya bisa sejenak merasa
bahagia.
Karena dengan tertawa semua terasa lebih ringan.
Karena dengan tertawa otot pipi saya bisa olahraga.
Karena dengan tertawa, setidaknya saya bisa sejenak
mengetahui kalau hidup ini terlalu indah untuk ditertawakan.
Karena, hanya tertawalah satu-satunya tempat
persembunyian paling indah didunia ini.
Berhentilah
mengatakan saya sedang jatuh cinta..!
Berhentilah
suudzon terhadap lawan jenis disekitar saya..!
Berhentilah
bertanya atau menduga..!
Karena
saya (Ratih Laenk Johor) saat ini, tidak sedang bersama siapapun dan tidak
sedang jatuh cinta dengan siapapun..!
“Apakah seseorang harus punya alasan hebat untuk
tertawa?” –Ratih Laenk